Kamis, 18 Maret 2010

nikah yuk

Ada yang bertanya "Kenapa lo kamu nikah?"
Jawabannya "Karena gw modern dan agama gw mengajarkan gaya hidup modern".

Justru yang memutuskan untuk tidak menikah atau berpikir bahwa menikah itu tidak perlu adalah bagian dari komunitas orang "kampungan", kuno atau tidak modern.

Sering dibalik-balik, yang oldish dibilang kampungan, yang kampungan malah dibangga-banggakan. Kumpul kebo, MBA (kecuali krn pemerkosaan), nikah tidak resmi KUA, not virgin anymore (kecuali krn pemerkosaan), ngambil suami orang, itu semua perilaku kampungan.

Menikah atau berumah tangga yang gw maksud adalah menikah secara umum.

Gw tidak membahas permasalahan yang menjadi bagian dari serba-serbi pernikahan yah dan bukan mahalnya biaya mengadakan resepsi. Karena menurut gw ini adalah 2 hal yang berbeda. Jika ada yang bilang bahwa berumah tangga bukanlah urusan yang mudah, banyak kasus2 sprt KDRT, harga rumah mahal, bertengkar dengan ipar, mertua yang morotin, om dan tante yang suka turut campur, tetangga yang hobi melihara ayam, anak2 yang tidak bisa mengaji, perselingkuhan, mencari sekolah yang berkualitas, KUA brengsek, gaji suami kurang banyak, freezer kulkas yang ga lagi dingin, genteng bocor dan lain-lain itu semua benar adanya.

hanya saja yang perlu diperbaiki adalah pola pikir. Dulu gw berpikir kenapa sih harus menikah, apa enaknya sih punya anak, gw kan lom siap, masih ingin meraih mimpi, masih ingin main, lom siap menghadapi kehidupan berumah tangga dan lain-lain. Bahkan Islam memasukkan menikah sebagai poin penting ibadah.

Tidak ada komentar: