Inget dulu zaman2 ketika sakit asma gw suka kambuh nyokap gw yg udah sibuk ma kerjaan rumah jadi tambah sibuk dengan ngerawat gw, secara klo asma itu kan jangankan untuk gerak untuk nafas aja susah, bagaikan hidup segan mati tak mau.
Ngeliat nyokap yang sibuk banget ngurusin semua hal, jalan sana sini, bolak balik kesana kemari, ngerjain ini itu ditambah harus ngurus anak penyakitan macam gw, gw suka melakukan janji di dalam hati "Ya Allah klo aku sembuh nanti aku janji aku akan jd anak yg baik, aku mau bantu ibu biar ibu ga cape".
Tapi apa, ketika asma gw sudah reda, gw kembali sibuk dengan dunia gw sendiri dan lupa ma janji gw, selalu dan selalu begitu.
Gw kembali menjadi lupa dengan janji yang pernah gw ucapkan kepada Tuhan, malas-malasan membantu ibu membereskan rumah, bertengkar mulut, kadang bernada bentakan, kadang perang dingin dengan cara tidak saling berbicara satu sama lain.
Ibu berkata "Percuma kamu sekolah tinggi-tinggi sampai Sarjana klo ngomong sama orang tua aja kasar".
Aku terdiam seribu bahasa jika kalimat pemungkas itu keluar dari bibir ibuku.
Mungkin bagi ibu ku hal yang paling berat dari semua hal didalam rumah tangganya adalah ketika anak yang diharapkan dijadikan sebagai sandaran hidupnya justru menjadi orang yang paling berpotensi menyakiti hatinya.
Lalu karena kesibukanku dan efek cuaca, asma ku pun kembali kambuh dan ibukupun kembali merawatku dan akupun kembali berjanji dan akupun kembali mengingkari janjiku.
Hingga waktu berlalu dan takdir menyatakan aku menikah, aku menyadari bahwa menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah.
Meski bukan penganut orang yang merayakan Valentine di tiap tanggal 14 Februari, gw ingin bilang bahwa gw sayang banget ma nyokap gw.
I Love You Mom, in the past, in the present and in the future.
2 komentar:
tapi apakah harus kata2 itu yg keluar??
terkadang g ga suka jika kata2 itu kluar.
sering g bilang, mendingan g ga sekolah daripada d ungkit2.
tapi mungkin sudah takdirnya seperti ini..
Hai jeng Ros,
thx yah udah mampir n komen di blog gw.
Hmm, gw sih ga punya jawaban apa2 ttg pertanyaan lo, mungkn emang udah sunnatullah hubungan orang tua dan anak kyk gt, meski saling mencinta dihati tp mulut berkata lain.
Anyway klo lo tau kalimat "Benci dan Cinta itu beda nya tipis", lo bisa berhari2 menyayangi dan mencintai seseorang tapi dalam hitungan detik lo pun bisa langsung membencinya, itu artinya gada yg abadi didunia ini kecuali Allah SWT.
Dan orang yg berpotensi menyakiti lo adalah orang terdekat lo, bs ortu, bs saudara kandung, bs saudara, bs suami, bs sahabat, bs teman2 lo.
Klo level orang yg menyakiti lo sebatas teman biasa mungkn sakit hati lo akan biasa aja.
Jalan bijaksananya adalah mencintai orang2 diatas karena cinta pada Allah SWT.
Posting Komentar