Souvenir Pernikahan Hijau

Gw memiliki keyakinan bahwa diantara ratusan souvenir bibit adenium yang gw bagikan, pasti ada satu or beberapa orang yang memiliki apresiasi. Tidak hanya kalimat bernada negatif seperti "Ah budeh ga mau dikasih souvenir itu, masa budeh disuruh nanem, budeh mau nya klo di kasih kipas tuh, baru budeh mau" atau "Def kata nyokap gw ribet banget deh proses nanemnya" atau "Males nyari pot and tanahnya"

Dan keyakinan ku didengar Tuhan..!!

Ketika kehopelessan melanda diri gw tentang tanggapan baik dari orang2 yang mendapatkan souvenir ini akhirnya gw mendengar secara langsung respon positif.

Ya ampun betapa senangnya hati gw mendengar respon yang menyenangkan dirumah Albar ketika gw dan reta silaturahmi Idul Fitri kerumah mereka, Albar dan mama nya begitu takjub dengan souvenir pernikahan kita. Mira, adik nya Albar yang kuliah kedokteran di Jerman dan kebetulan bisa berlebaran di Jakarta eh ikut2an penasaran ma souvenirnya and nanya ini itu. Tapi tante (baca: mamanya Albar) ga tau apa itu sekam dan souvenirny masih tersimpan baik di lemari pajangan ruang keluarga mereka (mereka ambil 2 :p ). Setelah libur lebaran pulang kantor gw menyempatkan beli sekam dan pot kecil.

Kemarin pun pada saat ketemuan ma teman-teman di acara resepsi temen kampus, salah satu temen gw, yang akan menikah Desember nanti memuji souvenir gw, dia nanya macam-macam tanpa memberi kesempatan memjawab, kira2 dia bilang begini "ih aku heran deh kamu dapat ide darimana ko souvenir nya bisa itu, aku terinspirasi jadinya, dapet aja lagi".

Kejutan lainnya pada saat gw mo liat FB tmn 1 jurusan gw, Maul, eh di photo2 nya dia ada 1 photo souvenir gw, diambil secara niat dan sengaja lalu diperindah dengan sentuhan photoshop. Judul photonya "Souvenirnya bagus.. bibit tanaman".

Ide make souvenir bibit adenium ini berawal dari pencarian gw yang emang menginginkan souvenir pernikahan yang berbeda dengan orang lain tapi memiliki manfaat dunia akherat, tapi gw masih bingung berupa apa yah, sampe suatu pagi gw dengar potongan pembicaraan 2 penyiar i-radio, Putri dan Rafik "...Nino kan souvenirnya tanaman ...bla bla bla" wah gw langsung punya ide untuk menjadikan tanaman ini sebagai souvenir lagipula gw emang hoby gardening. Dulu sebelum nikah tiap bangun tidur weekend biasanya abis salat subuh langsung deh ngurusin tanaman2 di halaman luar kamar gw, sebenarnya sih gw ga punya ilmu apa2 tentang seluk beluk tanam menanam bahkan yang suka beli pupuk itu ibu gw bukan gw padahal gw yang suka nambahin koleksi tanaman yg ada drmh.

Awalnya gw bingung mo beli dimana souvenir hijau yang gw inginkan, sampe akhirnya googling dan nemuin www.green4souvenir.com, produk yang dijual berupa tanaman adenium (Souvenir Adenium (R) Plants) seharga Rp. 17.500, tapi mereka membuat subsidi sebesar Rp. 6000 dari perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan bekerjasama dengan green4s so harganya turun jadi Rp. 11.500, cihuuuyyy.

Tapi ga mudah meyakinkan orang2 disekitar gw tentang kredibilitas souvenir ini dan butuh beberapa kali pertemuan dan konsultasi dengan Mas Muqiet, sampe2 gw membawa adik2 gw, Nuno dan Bombom, reta dan wieke sebagai pemberi masukkan.

Rencananya gw memesan adenium sebanyak 500 buah. Hingga akhirnya sebulan kurang sebelum hari H Mas Muqiet memberikan kabar menyedihkan bahwa souvenir tanaman adeniumnya tidak bisa terpenuhi karena waktunya sangat terbatas, mereka sanggupnya souvenir bibit adenium (Souvenir Adenium (R) Seeds), nah loh!!, lemes kaki gw, tapi mas Muqiet menjelaskan bahwa souvenir bibit ini tidak kalah bagus manfaat dan kemasannya dengan souvenir tanaman.


Gw pikir gada salahnya gw liat dulu. Sabtunya gw dan Bom2 survey kesana, dan gw terkejut antara takjub dan kaget, karena packingnya memang bagus, tapi penampilan bibitnya ituloh ternyata yang namanya bibit adenium itu seperti gabah padi, isinya 5 biji, klo bijinya di keluarkan dari botol dan di taro dimeja atau di telapak tangan sekilas orang lain mungkin akan berpikir bahwa ini souvenir murahan, padahal harganya Rp. 9.750 hanya beda Rp. 1.750 dari souvenir adenium. Gw mulai gundah kembali.

Mengenai harga Mas Muqiet pun memberikan pernyataan menyayat hati, kira-kira begini "Bingung yah mba souvenir kayak gini ko bisa mahal, padahal kertasnya daur ulang, ironis memang ko yang didaur ulang justru mahal, gabusnya saja kualitas bagus, berasal dari pohon oak." seolah bisa menebak keterkejutan raut muka gw mendengar harga souvenir ini.

Bismillah, akhirnya gw putuskan untuk tetap memakai souvenir hijau ini dengan pertimbangan visi dan misi awal, jika tidak ada yang berkenan yah sudah, mau diapakan lagi, toh kita tidak bisa membahagiakan semua orang sesuai keinginan mereka, didunia ini selalu ada pro dan kotra, klo pun ini menjadi kontra paling tidak memiliki menfaat bagi yang memanfaatkannya, jikalau ada orang yang membuang mudah2an bibitnya tumbuh ditempat mereka dibuang dan bisa menyejukkan bumi.

=====================================================================================

Instruksi Penyemaian Souvenir Bibit

1. Rendam biji dalam air selama +- 1 jam
2. Siapkan wadah apapun dengan saluran drainase yang bagus
3. Siapkan media semai yang umum digunakan serbuk sabut kelapa (cocopeat), sekam bakar dan pasir kasar dengan perbandingan 2:2:1
4. Tuang media kedalam wadah lalu basahi media dan buat lubang sedalam 1 cm secara rapi menggunakan jari atau pensil
5. Letakkan biji secara tidur mendatar dalam lubang lalu tutup dengan media.
6. Letakkan wadah ditempat yang teduh dengan suhu sekitar 20 - 30 C dan sirkulasi udarayang baik.
7. Biarkan media selalu basah tapi tidak becek (sekitar 2 pekan) hingga tumbuh.
8. Setelah muncul sepasang daun, biarkan media agak mengering sebelum melakukan penyiraman berikutnya
9. Pemupukan dapat dilakukan setelah 2 pekan dengan melarutkan pupuk ke air siraman dengan konsentrasi rendah.
10. Setelah muncul 3-4 pasang daun (sekitar umur 2 tahun), Adenium siap dipindahkan ke pot yang lebih besar.